Apa saja perbedaan infeksi ginjal dan saluran kemih?

Infeksi Ginjal (pielonefritis) dan Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah dua kondisi yang berbeda meskipun keduanya terkait dengan sistem kemih dan dapat disebabkan oleh invasi bakteri. Berikut ini perbedaan utama antara kedua kondisi ini:

Lokasi Infeksi:

  1. Infeksi Saluran Kemih (ISK):
    • Uretritis: Merupakan infeksi pada uretra, saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh. Uretritis biasanya terjadi ketika bakteri masuk dan menginfeksi uretra. Gejala umumnya meliputi rasa terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan dari uretra, atau sensasi tidak nyaman pada uretra.
    • Sistitis: Infeksi kandung kemih, di mana bakteri memasuki dan menginfeksi dinding kandung kemih. Gejalanya meliputi sering buang air kecil, rasa terbakar saat buang air kecil, urin berwarna keruh atau berdarah, dan nyeri di daerah kandung kemih.
    • Urosepsis: Ini adalah kondisi yang lebih serius di mana infeksi dari saluran kemih (termasuk kandung kemih) menyebar ke aliran darah, menyebabkan infeksi dalam tubuh secara keseluruhan.
  2. Infeksi Ginjal (Pielonefritis):
    • Pielonefritis terjadi ketika infeksi menyebar dari kandung kemih ke salah satu atau kedua ginjal. Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada ginjal dan jaringan sekitarnya. Gejalanya sering lebih parah daripada ISK dan bisa mencakup demam tinggi, menggigil, nyeri pinggang yang hebat di sisi atau sisi-sisi, mual, muntah, dan umumnya gejala infeksi sistemik yang lebih luas.

Tingkat Keparahan:

  • ISK: Meskipun dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, ISK umumnya dianggap lebih ringan daripada pielonefritis karena biasanya mempengaruhi bagian-bagian saluran kemih yang lebih rendah.
  • Pielonefritis: Kondisi ini lebih serius karena melibatkan organ ginjal yang penting. Pielonefritis sering membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif, termasuk penggunaan antibiotik intravena dan seringkali rawat inap untuk pengamatan dan perawatan lebih lanjut.

Gejala Umum:

  • ISK: Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi, tetapi umumnya meliputi disuria (nyeri saat buang air kecil), urgensi (keinginan mendesak untuk buang air kecil), dan kadang-kadang hematuria (darah dalam urin).
  • Pielonefritis: Gejalanya lebih serius dan meluas, termasuk gejala infeksi sistemik seperti demam tinggi, menggigil, nyeri pinggang yang parah, mual, muntah, dan kelemahan umum.

Pengobatan:

  • ISK: Dapat diobati dengan antibiotik oral selama beberapa hari, tergantung pada jenis bakteri penyebab dan sensitivitas antibiotik.
  • Pielonefritis: Memerlukan perawatan yang lebih agresif, seringkali dengan antibiotik intravena di rumah sakit, di mana pasien dapat dipantau secara ketat untuk memastikan respon yang tepat terhadap pengobatan.

Komplikasi:

  • ISK: Jika tidak diobati, ISK dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius atau menyebar ke ginjal.
  • Pielonefritis: Dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen, abses ginjal, atau bahkan sepsis jika tidak ditangani dengan cepat dan efektif.

Pencegahan:

  • Pencegahan ISK melibatkan praktik higienis yang baik, minum banyak air, dan buang air kecil secara teratur setelah hubungan seksual.
  • Pencegahan pielonefritis melibatkan pengobatan yang tepat waktu untuk infeksi saluran kemih yang lebih rendah agar tidak menyebar ke ginjal.