Masalah sulit tidur atau insomnia adalah kondisi yang banyak dialami dan bisa sangat mengganggu kualitas hidup seseorang. Sulit tidur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah masalah kesehatan yang mendasari. Berikut beberapa kondisi kesehatan yang sering menjadi penyebab sulit tidur dan penting untuk dikenali agar mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Stres dan Kecemasan Berlebihan
Stres dan kecemasan adalah penyebab umum yang dapat membuat seseorang sulit tidur. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang membuat tubuh tetap terjaga. Kecemasan juga memicu pikiran berlebihan yang bisa membuat seseorang terjaga sepanjang malam. Stres berkepanjangan dapat berkembang menjadi gangguan tidur kronis, sehingga pengelolaan stres dan kecemasan menjadi sangat penting.
2. Gangguan Pernafasan seperti Sleep Apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas sejenak saat tidur, yang sering kali menyebabkan seseorang terbangun tiba-tiba. Sleep apnea bisa disebabkan oleh penyempitan saluran napas atau gangguan sinyal otak. Selain menyebabkan kantuk di siang hari, gangguan ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lain, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Penanganan sleep apnea biasanya melibatkan penggunaan alat bantu pernapasan khusus atau terapi lain sesuai kondisi.
3. Nyeri Kronis
Nyeri kronis akibat kondisi seperti arthritis, fibromyalgia, atau cedera fisik bisa mengganggu tidur. Nyeri yang terus-menerus membuat tubuh sulit mencapai fase tidur nyenyak. Seseorang yang menderita nyeri kronis sering kali terbangun berulang kali dalam semalam, sehingga kualitas tidur mereka menurun. Mengatasi nyeri dengan terapi medis atau teknik relaksasi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
4. Gangguan Pencernaan
Masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) juga bisa menyebabkan sulit tidur. GERD ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), terutama saat berbaring. Posisi tidur yang salah bisa memperparah kondisi ini dan membuat penderita terbangun berulang kali karena rasa tidak nyaman. Penderita GERD disarankan untuk tidur dengan kepala lebih tinggi atau menghindari makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur.