Penyebab atrofi karena otot terlalu sering tidak dipergunakan

Atrofi otot yang disebabkan oleh penggunaan otot yang terlalu jarang atau tidak sama sekali merupakan masalah kesehatan yang cukup umum. Ketika otot tidak digunakan secara teratur atau dibiarkan tidak aktif dalam waktu yang lama, berbagai proses fisiologis terjadi yang dapat mengakibatkan penurunan massa dan kekuatan otot. Berikut adalah beberapa penyebab utama atrofi otot yang terkait dengan penggunaan otot yang terlalu jarang:

1. Bed Rest Berkepanjangan

Salah satu penyebab paling umum dari atrofi otot akibat tidak digunakan adalah bed rest berkepanjangan. Ketika seseorang terbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama, misalnya setelah operasi besar, cedera, atau penyakit, otot-otot yang tidak aktif mengalami penyusutan. Tanpa stimulasi dan aktivitas, otot kehilangan massa dan kekuatan secara signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa hanya beberapa hari dari ketidakaktifan sudah dapat menyebabkan penurunan massa otot.

2. Imobilisasi

Imobilisasi, seperti penggunaan gips atau penyangga, juga dapat menyebabkan atrofi otot. Ketika bagian tubuh yang terkena cedera dipertahankan dalam posisi tetap untuk periode yang lama, otot di sekitar area tersebut tidak berfungsi secara normal. Proses ini menyebabkan penyusutan otot yang disebut atrofi, yang bisa mempengaruhi mobilitas dan kekuatan otot setelah imobilisasi dihapus.

3. Kurangnya Aktivitas Fisik

Kekurangan aktivitas fisik secara umum, seperti dalam kasus gaya hidup sedentari, dapat menyebabkan atrofi otot. Gaya hidup yang kurang aktif, seperti terlalu banyak duduk atau menghabiskan waktu di depan layar tanpa bergerak, mengakibatkan penurunan massa otot dari waktu ke waktu. Aktivitas fisik yang rendah menyebabkan otot tidak mendapatkan cukup rangsangan untuk mempertahankan massa dan kekuatannya.

4. Sindrom Imobilisasi

Sindrom imobilisasi adalah kondisi di mana tubuh secara keseluruhan mengalami efek negatif akibat imobilisasi atau ketidakaktifan yang berkepanjangan. Ini bisa terjadi setelah cedera, operasi, atau penyakit kronis. Sindrom ini menyebabkan penurunan kekuatan dan massa otot yang signifikan, serta dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular dan metabolisme.

5. Ketidakmampuan Fisik

Keterbatasan fisik atau kecacatan yang menyebabkan seseorang tidak dapat bergerak atau beraktivitas secara normal juga dapat menyebabkan atrofi otot. Misalnya, seseorang dengan gangguan mobilitas yang parah mungkin tidak dapat melakukan latihan fisik yang cukup, mengakibatkan penyusutan otot karena kurangnya penggunaan.

6. Pemulihan dari Penyakit atau Cedera

Selama masa pemulihan dari penyakit serius atau cedera besar, seseorang mungkin tidak dapat menggunakan otot mereka seperti biasa. Ketika periode ketidakaktifan berlangsung lama, otot dapat mengalami atrofi karena tidak terlatih atau tidak dirangsang untuk bekerja. Pemulihan dari ketidakaktifan ini sering kali memerlukan program rehabilitasi yang intensif untuk mengembalikan kekuatan otot.