Pendakian Gunung Semeru yang Meninggalkan Memori Indah

ada cerita yg menarik yg gue paling suka dari grup pendakian #Semeru ini.. Percaya atau gak, sepanjang perjalanan, kami selalu jalan bareng beriringan dengan formasi yg sama mirip uler naga panjangannya bukan kepalang.. (gue yakin kalian baca ini sambil nyanyiin)

Entah knp gue begitu bangga & salute dgn mereka yg mau jalan bareng TANPA ADU CEPET-CEPETan karna ini bukan lomba kebut gunung, kami memilih berjalan berdekatan tdk cepat tdk lambat tp konstan agar bisa menyimpan tenaga untuk hari berikutnya. Kami lebih memilih untuk tetap berjalan bersama tanpa saling mendahului, lalu menikmati setiap moment kebersamaan dimana bisa berbagi cerita lalu main tebak lanjutan lagu, dan nyanyi bareng.

Kami menikmati setiap proses, setiap langkah pendakian kami.. Satu ingin berhenti istirahat, semua pasti ikut berhenti istirahat juga. Biasanya Kang Ledom @adityassuwarno yg menjadi pengatur ritme langkah kami dan sangat konstan alhasil kami tidak terlalu kelelahan.. Karna salah satu kunci pengaturan langkah pendakian adalah berjalan konstan, istirahat secukupnya jgn terlalu sering juga, ini bukan lg upacara.

Lalu yg paling membahagiakan ketika kami ber10 jalan masih sama kaya uler naga tanpa terputus saat menuju Puncak Mahameru.. Karna pendakian cukup antri & ramai, gue meminta team untuk tetap selalu berjalan bersama agar bisa saling support & bisa tau keadaan teman sependakian jika ada apa-apa. Akhirnya kami bisa tiba di Mahameru ber 10 dengan waktu yg bersamaan, tidak ada yg ditinggalkan dibelakang, tidak ada yg saling berebut untuk sampai duluan.. Bahagia itu sederhana.. Bisa merayakan keberhasilan muncak bersama dengan team yg utuh dan komplit tanpa kurang suatu apapun.

Buat gue, salah satu hal yg gue syukuri di dalam pendakian group adalah ketika bisa berpelukan menyambut keberhasilan BERSAMA TEAM yg utuh saat tiba di Puncak 🙂 hilangkan egois, tanamkan kebersamaan dan peduli satu sama lain, kelak elu akan dapat teman pendakian yg solid dan seru! Karna elu gak akan pernah takut ditinggalkan oleh mereka