Pengobata Lobotomy Yang Mengerikan

Kamu pasti sangat asing dengan kata Lobotomy bukan? Atau sebagian dari kamu sudah pernah mendengar kata lobotomy ini? Labatomi sendiri merupakan penyembuhan penyakit jiwa yang dianggap melanggar Hak Asasi Manusia ( HAM ) karena prosedur penyembuhannya yang tidak manusiawi. Kenapa di sebut tidak manusiawi, karena lobotomy ini bekerja dengan cara merusak jaringan otak si penderita gangguan jiwa.

 

Lobotomy adalah sebuah operasi pembedahan otak pada penderita gangguan jiwa, misalnya skizofrenia, gangguan bipolar, depresi, serta PTSD. Sebelum era yang maju, Lobotomy adalah salah satu pengobatan yang di peruntukan bagi penderita gangguan jiwa. Pencetus lobotomy pertama kali pada tahun 1935 ini dilakukan oleh Edgar Monis yang berpendapat bahwasannya jiwa seseorang ini bersumber dari lobus frontal ( bagian otak besar manusia ). Kemudian salah satu cara untuk menanganinya ini adalah dengan menghancurkan salah satu bagian dari otak ini. Tetapi untuk melakukannya ini tergolong tindakan yang tragis sebab untuk memotong bagian syaraf ini perlu dimasukkannya benda medis melalui rongga mata pasien. Lebih parahnya lagi adalah terbatasnya alat medis yang lengkap, orang-orang jaman dahulu menggunakan alat pemecah batu es atau sejenis paku. Labatomy ini banyak dilakukan oleh para ahli di tahun 1935 sampai tahun 1980-an.

Di tahun 1935, secara perdana Moniz bersamaan dengan pengikutnya melakukan experimen ini terhadap manusia. Percobaan pada pasien pertama yang menderita gangguan jiwa ini berhasil. Namun, efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan ini termasuk parah, yakni demam tinggi, muntah, inkontinensia usus, apatisme, lesuh, rasa lapar yang berlebih, dan efek samping lainnya. Karena ini banyak komunitas medis yang tidak setuju dengan metode pengobatan ini. Namun, tetap saja pengobatan ini banyak digunkan di beberapa bagian negara.

Efek samping dari Lobotomy

Efek jangka pendek:
* Naik nya suhu tubuh yang signifikan
* Rasa lapar yang berlebih
* Muntah
* Hilangnya kemampuan seseorang untuk berbicara
* Kesulitan berpikir

Efek jangka panjang:
* Merusak mental seseorang
* Tak dapat hidup mandiri
* Hilangnya jati diri dan kepribadian
* Hingga bahkan kematian

Efek samping diatas bisa terjadi karen Lobus prefrontal ini adalah syaraf yang memiliki kegunaan dalam menjalankan eksekutif otak. Seperti mengendalikan diri, melakukan tindakan, mengatur emosi dan ekpresi, dan lain-lain. Orang yang telah melakukan prosedur pengobatan ini disebut-sebut sebagai mayat hidup, karena mereka sudah tidak bisa lagi mengoperasikan otaknya secara normal lagi.

Untuk di masa sekarang ini Lobotomy sudah tidak digunakan lagi oleh para tim medis dalam menyembuhkan pasien gangguan kejiawaan. Namun, karena adanya penemuan ini, Moniz memenangkan hadiah nobel dari experimen yang telah dilakukannya ini. Pengobatan ini di berhentikan di akhir tahun 1980-an, dan tidak boleh di pergunakan lagi oleh para tim medis di seluruh belahan dunia.