Analisis kompetitor pake framework Porter’s Five Forces
Seperti di konten yang sudah-sudah, ada banyak cara buat cari tahu posisi bisnis kita di tengah dunia persaingan yang makin kesini makin kesana. Dan gosip malam ini kita mulai dengan Porter’s Five Forces Analysis yang bentukannya
Analisis Porter: melihat seberapa banyak tekanan yang kita hadapi
Seperti namanya, analisis Porter ini dibikin sama Michael Porter, Profesor dari Harvard Business School di salah satu artikelnya di Harvard Business Review, tahun 1979. Analisis ini bakal ngebantu kita buat ngebaca tekanan dari segala arah, termasuk pendatang baru yang mungkin bisa ngegusur keberadaan kita :’
Ancaman tergantikan sama usaha sebelah
Kadang pas kita fokus banget sama produk kita sendiri, kita ngga terlalu ngerasa kalau ada pesaing di luar sana yang potensial ngegeser posisi kita.
Ancaman ini perlu kita deteksi sedini mungkin, salah satunya dengan ngelist 4-5 toko/brand/perusahaan lain yang kira-kira jadi rumah singgah-nya customer kita pas lagi bosen. Karena bukan ngga mungkin di satu titik tertentu, posisi kita benar-benar tergantikan. Review terus secara reguler, misal 1 bulan 1x.
Ancaman dari pendatang baru
Jangan cuma fokus ke pesaing yang sekarang udah sama-sama gede, tapi fokus juga sama pendatang baru.
Jadi coba jeli buat mantau terus, apa bisnis yang mirip-mirip sama bisnis kita dan ada kesamaan target market. Jangan lupa ditulis & direview berkala, jangan cuma dipendem dalam hati 🙂
Ancaman ditinggal kabur sama customer
Analisis Porter ga cuma fokus sama sisi brand, tapi ngeliat juga posisi customer. Coba diamati, kira-kira posisi bisnis kita terhadap customer tuh sekuat apa? Apakah kalo kita naikin harga, pindah lokasi, dll, mereka bakal tetep beli?
Lagi-lagi, minta feedback dari customer itu penting buat jawab pertanyaan: “siapa kita di mata mereka?”
Ketar-ketir ditinggal supplier
Yang udah lama bisnis pasti kadang feeling kan: ini kok supplier X biasanya ke kita baek, ramah, murah senyum & tidak sombong, tiba-tiba ga terlalu antusias lagi dengan brand kita.