Kemayau Buah Unik Dari Kalimantan

Buah Kemayau / Kumbayau

Jika kita dengar nama buah lokal Indonesia, pasti tak jauh dari sawo, kesemek, jeruk bali, dan semacamnya.

Namun pernahkah kamu mendengar ini: buah kemayau ?

Buah kemayau adalah buah tropikal yang dapat ditemukan di pulau Kalimantan (Sabah, Serawak, Brunei, Kalimantan).

Beberapa memiliki nama latin Canarium kadondon Bennet dan Santiria samarensis Merr (Tinggal, 1992) dan ada juga yang menyebut nama latinnya Dacryodes rostrata.

Kayak apa sih pohonnya?

Pohon kemayau memiliki waktu sekitar 8 sampai 10 tahun untuk jadi pohon dewasa dan mencapai tinggi antara 40 sampai 45 meter. Wow cukup tinggi ya!

Selain pertumbuhan pohonnya yang lama, buahnya termasuk langka. Musim berbuah dari pohon ini dari Oktober hingga Februari.

Buah yang belum matang akan berwarna putih atau kekuningan, dan buahnya menjadi merah muda dan berwarna hitam saat matang (Saw et al., 1991; Tinggal, 1992)

Bisa dimakan nih?

Buah kemayau biasanya diawetkan oleh masyarakat sekitar dalam bentuk garam, atau dalam kecap hitam. Lalu dikonsumsi sebagai hidangan pembuka dengan nasi atau bubur (Tinggal, 1992).

Buah kemayau segar bisa menjadi makanan ringan untuk orang-orang setelah direbus dengan air panas (Latiff & Zakri, 2000).

Buah kemayau mengandung antioksidan di bagian kulitnya. Biji dan daging buahnya kaya akan lemak. Selain itu, kulitnya juga mengandung kalium (380,72 – 1112,00 mg / 100 g).

Buahnya juga mengandung flavonoid (flav. total 1012,74 – 28.022,28 mg rutin setara/100 g).

Lalu di bagian bijinya mengandung flavonoid dan fenolik yang tinggi dibandingkan dengan isi dalam kulit dan pulp.

Mengandung zat gizi

Kapasitas antioksidannya tinggi di dalam biji.

Dalam pengujian kapasitas antioksidan trolox menembus angka 51,39 74,59 mmol TE/100g, lalu dalam uji kekuatan antioksidan pereduksi besi teridentifikasi 530,05 – 556,98 mmol Fe 2+/100 g. Kemudian aktivitas penangkapan radikal 1,1-difenil-2-pikril hidrazil dilaporkan sebesar 92,18-92,19% bila dibandingkan dengan kulit dan pulp. (Lam et al., 2011).

Yes, bubur dan kulit buah kemayau dapat digunakan sebagai sumber energi dan mineral. sedangkan bijinya berpotensi sebagai sumber antioksidan yang baik.

Alternatif pangan lokal?

Karena hal-hal tadi, buah kemayau dapat dijadikan opsi sebagai alternatif pangan selain singkong, kentang, atau sagu. Hal ini mungkin dapat menjadi solusi bagi ketahanan pangan negeri yang masih ketergantungan akan beras/nasi.

Namun, pertumbuhan yang lama dan budidayanya yang masih belum banyak dilakukan (merupakan tumbuhan liar) mungkin masih menjadi kendala.

Tapi bukan tidak mungkin jika dilakukan pengembangan seperti rekayasa genetika atau pertanian modern, buah ini dapat menjadi salah satu sumber ketahanan pangan negeri di masa yang akan datang. Believe 🙂